Mitos bahwa kulit berjerawat tidak boleh pakai pelembap adalah salah satu penyebab utama jerawat membandel. Ketika kulit kekurangan hidrasi, ia mengirim sinyal ke kelenjar sebasea untuk memproduksi lebih banyak minyak—akibatnya pori-pori tersumbat dan jerawat semakin meradang. Pelembap yang tepat justru membantu mengatur produksi minyak dan mempercepat penyembuhan.
Cari pelembap berlabel “non-comedogenic” dan “oil-free” dengan tekstur gel atau lotion ringan. Bahan seperti hyaluronic acid, niacinamide, dan ceramide sangat ideal karena melembapkan tanpa menyumbat pori. Niacinamide 4-5% terbukti mengurangi peradangan dan kemerahan dalam 4 minggu, sementara hyaluronic acid menahan air hingga 1000 kali beratnya tanpa terasa berminyak.
Setelah mencuci muka, tunggu 1-2 menit hingga kulit setengah kering, lalu aplikasikan pelembap seukuran kacang polong ke seluruh wajah—termasuk area T-zone yang berminyak. Gunakan pagi dan malam hari, bahkan jika Anda memakai obat jerawat topikal seperti retinoid atau benzoyl peroxide, karena pelembap akan mencegah kulit kering dan mengelupas.
Untuk kulit sangat berminyak, pilih pelembap dengan silica atau dimethicone yang memberikan efek matte. Jika kulit kombinasi, gunakan pelembap lebih ringan di T-zone dan lebih kaya di pipi. Dengan hidrasi yang seimbang, kulit akan terasa kenyal, jerawat lebih cepat kering, dan bekasnya pun memudar lebih cepat.
